ANALGETIKA
Pengertian:
Analgetika
atau obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa
nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (perbedaan dengan anestetika umum). Ambang
nyeri didefinisikan sebagai tingkat (level) pada mana nyeri dirasakan
untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, intensitas rangsangan yang
terendah saat orang merasakan nyeri. Untuk setiap orang ambang nyerinya
adalah konstan (Tjay, 2007).
Menurut
Tjay (2007), berdasarkan lokasi asalnya, nyeri dapat dikatagorikan menjadi
beberapa kelas yaitu:
a. Nyeri somatik adalah
nyeri yang berlokasi di sekitar otot atau kulit, umumnya berada di permukaan
tubuh.
b. Nyeri viseral adalah
nyeri yang terjadi di dalam rongga dada atau rongga perut.
c. Nyeri neuropatik terjadi
pada saluran saraf sensorik
Obat
analgetik tanpa resep umumnya sangat efektif untuk mengatasi nyeri ringan
sampai sedang untuk jenis nyeri somatik pada kulit, otot, lutut, rematik, dan
pada jaringan lunak lainnya, serta pada nyeri haid dan sakit kepala. Tetapi
obat ini tidak begitu efektif untuk nyeri viseral.
Rasa nyeri dalam
kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yang berfungsi melindungi tubuh.
Nyeri harus dianggap sebagai isyarat bahaya tentang adanya ganguan di jaringan,
seperti peradangan, infeksi jasad renik, atau kejang otot.
Menurut
(Katzung,1998), atas dasar kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam dua kelompok
besar, yakni :
a. Analgetika perifer
(non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja
sentral. Analgetika antiradang termasuk kelompok ini.
b. Analgetika narkotik
khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti pada fractura dan
kanker .
Analgetik non-opiod (perifer)
Semua
analgetik non-opiod (kecuali asetaminofen) merupakan obat anti peradangan
non-steroid (NSAID, nonsteroidal anti-inflammatory drug).
Obat-obat
ini bekerja melalui 2 cara:
ü Mempengaruhi
sistem prostaglandin, yaitu suatu sistem yang bertanggungjawab terhadap
timbulnya rasa nyeri.
ü Mengurangi
peradangan, pembengkakan dan iritasi yang seringkali terjadi di sekitar luka
dan memperburuk rasa nyeri
Obat
analgetik non-opiod digunakan untuk :
ü Meringankan
atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran
juga tidak menimbulkan ketagihan
ü Diberikan
untuk nyeri ringan sampai sedang : nyeri kepala, gigi, otot atau sendi, perut,
nyeri haid, nyeri akibat benturan
Berdasarkan
derivatnya, analgetik non-opiod dibedakan atas 8 kelompok yaitu :
a. Derivat
paraaminofenol : Parasetamol
b. Derivat
Asam Salisilat : asetosal, salisilamid dan benorilat
c. Derivat
asam propionat : ibuprofen, ketoprofen
d. Derivat
Asam fenamat : asam mefenamat
e. Derivat
asam fenilasetat : diklofenak
f. Derivat
asam asetat indol : indometasin
g. Derivat
pirazolon : fenilbutazon
h. Derivat
oksikam : piroksikam
Parasetamol
Merupakan
penghambat prostaglandin yang lemah.
Parasetamol
mempunyai efek analgetik dan antipiretik, tetapi kemampuan antiinflamasinya
sangat lemah
Asetosal (Aspirin)
Mempunyai
efek analgetik, anitipiretik, dan antiinflamasi.
Efek
samping utama : perpanjangan masa perdarahan, hepatotoksik (dosis besar) dan
iritasi lambung.
Diindikasikan
pada demam, nyeri tidak spesifik seperti sakit kepala, nyeri otot dan sendi
(artritis rematoid).
Aspirin
juga digunakan untuk pencegahan terjadinya trombus (bekuan darah) pada pembuluh
darah koroner jantung dan pembuluh darah otak
Pertanyaan :
1.
Bagaimana pengaruh obat morfin terhadap kerjanya sebagai
analgetik jika gugus hidroksi alcohol di Modifikasi (hilangkan) dari
strukturnya ?
2. Apa saja contoh
mediator nyeri ?
3. Boleh gak digunakan kombinasi obat
antara analgetik narkotik dengan analgetik non-narkotik?
4. Apakah
semua obat golongan analgetik kuat dapat digunakan untuk anak-anak dan lansia?
5. Apa perbedaan aktivitas dari morfin dan kodein jika ditinjau
dari strukturnya?
6. Analgetik jenis apa yg bisa digunain
untuk endometriosis
7. Bagaimana
mengatasi nyeri tanpa meminum obat ?
Wah bagus sekali penjelasannya 😊 kalo di film2 perang, morfin biasanya digunakan dgn menempelkannya pada luka. Apakah morfin bisa masuk lewat luka atau bagaimana ya? Sy kurang mengerti
BalasHapusNyeri digolongkan menjadi 3 golongan, masing2 golongan tersebut obatnya berbeda2 atau bisa menggunakan that yang sama?
BalasHapusIyaaa bener saya sependapat dengan risma, karena nyeri di golongkan menjadi 3 golongan dimana obatnya bisa berbeda beda sesuai dengan tingkat kenyerian
HapusNyeri digolongkan menjadi 3 golongan, masing2 golongan tersebut obatnya berbeda2 atau bisa menggunakan that yang sama?
BalasHapusBagaimana pemilihan obat yang tepat dalam terapi analgetik bagi pasien?
BalasHapusHai kak. Terimakasih Informasinya sangat bermanfaat. Tlg jelaskan ttg mekanisme kerja dari asetosal/aspirin?
BalasHapusmekanisme kerja dari aspirin yaitu:
Hapus-Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides.
-Menghambat sintesa tromboksan A-2 (TXA-2) di dalarn trombosit, sehingga akhirnya menghambat agregasi trombosit.
-Menginaktivasi enzim-enzim pada trombosit tersebut secara permanen. Penghambatan inilah yang mempakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke dan TIA (Transient Ischemic Attack).
-Pada endotel pembuluh darah, menghambat pembentukan prostasiklin. Hal ini membantu mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah yang rusak.
Apa yg sudah dina jabarkan sesuai dengan teori yg saya baca, bahwa umumnya bekerja dengan menghambat enzim cox
Hapushai dina,mau nanya gimana sih mekanisme koyo sebagai analgetik?
BalasHapuskoyo mengandung metil salisilat dan capsaicin yang mekanisme kerjanya dalam meredakan rasa nyeri adalah melalui interaksi senyawa capsaicin dengan neuron kemudian masuk ke dalam membran sel yang memberi sinyal ke otak dan terjadi reaksi eksoterm yang menyerap pada rasa nyeri sehingga penggunaan koyo lebih baik daripada menggunakan obat oral.
Hapushai kak, mau nanya nih kak.
BalasHapusobat analgetik yang cocok untuk nyeri otot, khusunya otot bagian bahu apa ya kak? lalu bagaimana mekanisme kerja obatnya kak?
Terima kasih infonya
BalasHapusBanyak kasus nyeri gigi yang tidak dapat sembuh dengan obat antinyeri, bahkan terjadi berulang. Bagaimana analisis Anda mengenai hal ini ? Dan obat analgetik apa yang paling cocok ?
saya akan menjawab no 2, Mediator nyeri antara lain : histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium
BalasHapusmenurut saya mengenai pertanyaan uUntuk mengatasi nyeri tanpa obat tentunya harus di ketahui dahulu apa penyebab nyeri tersebut, dan bagaimana tingkat kekuatan nyerinya. Karena berbeda sumber maka berbeda pula penanganannya. Misalnya nyeri karena pasca operasi dan nyeri karena tangan tertusuk jarum jilbab jelas berbeda penanganannya, dimana nyeri pasca operasi diredakan dengan penggunaan obat analgetik, namun nyeri ke 2 dapat hilang seiring berjalannya waktu jadi tidak di perlukan bantuan obat2tan.
BalasHapusBeberapa cara penghilang nyeri tanpa obat
BalasHapus1. Penuhi kebutuhan vitamin D
2. Menghirup aroma apel hijau
3. Bermeditasi
4. Balneotherapy
5. Terapi magnetik
6. Chromotherapy
7. Teknik pernapasan
8.dll
Saya akan mencoba menjawab no 1, dengan menghilangkan gugus OH dari struktur morfin tidak menyebabkan penurunan daya analgesik malah meningkatkan daya analgesik, alasannya penghilangan gugus OH menyebabkan analog morfin bersifat lebih lipofilik, ketika kita meninjau target kerja dari morfin itu sendiri yaitu di otak, modifikasi penghilangan gugus OH sangat menguntungkan karena sebelum obat mencapai otak, obat melewati suatu barier yang merupakan lemak dan bersifat nonpolar. Sifat analog morfin menjadi nonpolar akibat hilangnya gugus OH dan meninjau prinsip like disolve like, kepolaran yang sama akan saling berikatan, oleh karena lipofilitas analog morfin tinggi sehingga mudah menembus barier, lebih efisien dan efektif kerjanya dibandingkan morfin itu sendiri, efek analgetik yang diberikan juga lebih cepat.engan menghilangkan gugus OH dari struktur morfin tidak menyebabkan penurunan daya analgesik malah meningkatkan daya analgesik, alasannya penghilangan gugus OH menyebabkan analog morfin bersifat lebih lipofilik, ketika kita meninjau target kerja dari morfin itu sendiri yaitu di otak, modifikasi penghilangan gugus OH sangat menguntungkan karena sebelum obat mencapai otak, obat melewati suatu barier yang merupakan lemak dan bersifat nonpolar. Sifat analog morfin menjadi nonpolar akibat hilangnya gugus OH dan meninjau prinsip like disolve like, kepolaran yang sama akan saling berikatan, oleh karena lipofilitas analog morfin tinggi sehingga mudah menembus barier, lebih efisien dan efektif kerjanya dibandingkan morfin itu sendiri, efek analgetik yang diberikan juga lebih cepat.
BalasHapusSaya mencoba menjawab pertanyaan no 2, Mediator nyeri dan inflamasi yang terbentuk di granul sekretori: histamin, serotonin, enzim lisosom. Yang disintesis: Prostaglandin, Leukotrien, faktor pembekuan darah, Natrium Oksida, Sitokin. Aktivasi Faktor Hageman: Bradykinin, sistem fibrinolisis.
BalasHapussalah sati mediator nyeri adalah histamin
BalasHapusselain itu ada serotonin
HapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2
BalasHapusContoh mediator nyeri :
histamin,serotonin,bradikinin,plasmakinin,leukotrin dsb
Haii kak,Saya juga akan mencoba menjawab pertanyaan no 2,apa saja sih contoh mediator nyeri,Yang disintesis: Prostaglandin, Leukotrien, faktor pembekuan darah, Natrium Oksida, Sitokin.
BalasHapusYang terbentuk di granul sekretori: histamin, serotonin, enzim lisosom.
Aktivasi Faktor Hageman: Bradykinin, sistem fibrinolisis.
Saya mencoba menjawab pertanyaan no 2, contoh Mediator nyeri dan inflamasi : histamin, serotonin, enzim lisosom.
BalasHapusYang disintesis: Prostaglandin, Leukotrien, faktor pembekuan darah, Natrium Oksida, Sitokin. Aktivasi Faktor Hageman: Bradykinin, sistem fibrinolisis.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab soal no. 3
BalasHapusMenurut saya kombinasi obat analgetik narkotik dan non narkotik diperbolehkan.dosis resep yang diberikan lebih rendah dari yang seharusnya ketimbang lebih tinggi karena sikap hati2 yang timbul akibat seringnya penyalahgunaan obat.
No 2
BalasHapusMediator nyeri dan inflamasi yang terbentuk di granul sekretori: histamin, serotonin, enzim lisosom. Yang disintesis: Prostaglandin, Leukotrien, faktor pembekuan darah, Natrium Oksida, Sitokin. Aktivasi Faktor Hageman: Bradykinin, sistem fibrinolisis.
pertanyaan no 7
BalasHapusBeberapa cara penghilang nyeri tanpa obat
1. Penuhi kebutuhan vitamin D
2. Menghirup aroma apel hijau
3. Bermeditasi
4. Balneotherapy
5. Terapi magnetik
6. Chromotherapy
7. Teknik pernapasan
8.dll
yang dikatakan kak selly saya setuju,
Hapussaya akan menambahkan sedikit jawaban no 7
Tak semua nyeri harus dihilangkan dengan obat. Terlebih jika kita tahu apa penyebabnya. “Kalau kita lihat sebabnya apa—misalnya tergores—maka itu tidak berbahaya. Tapi kalau kita tidak bisa mengetahui apa penyebabnya tapi terasa nyeri, nah, itu warning. Harus kita telusuri. Apakah penyebabnya?” kata Dr. Linda.
Hubungan antara struktur dan aktivitas turunan morfin:
BalasHapusEterifikasi dan esterifikasi gugus hidroksi fenol akan menurunkan aktivitas analgetik meningkatkan aktivitas anti batuk dan meningkatkan efek kejang
Eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau penggantian gugus hidroksil alcohol dengan halogen atau hidrogen dapat meningkatkan aktivitas analgetik, meningkatkan efek stimulan, tetapi juga meningkatkan toksisitasnya.
Pengubahan gugus hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan aktivitas analgetik secara drastis.
Pengubahan konfigurasi hidroksi pada C6 dapat meningkatkan aktivitas analgetik.
Saa ingin menambahkan , ada beberapa cara penghilang nyeri tanpa obat yaitu Penuhi kebutuhan vitamin D, Menghirup aroma apel hijau , serta mengatur laju pernapasan
BalasHapusadapun reseptor pada nyeri meliputi :
BalasHapus1.mekano reseptor yaitu mendeteksi perubahan reseptor atau sel didekat reseptor tsb.
2.thermo reseptor yaitu reseptor yang mendeteksi perubahan suhu
3. Nosiseptor yaitu reseptor yang mendeteksi kerusakan didalam jaringan baik kerusakan fisik maupun kimia
4.reseptor elektromagnet yaitu reseptor yang mendeteksi cahaya pada retina mata
5. Kemoreseptor yaitu teseptor yang mendeteksi pengecepan didalam mulut,bau didalam hidung,kadar O2 didalam arteri ,osmolitas cairan tubuh, kadar CO2 dan bahan kimia tubuh lainnya
cara mengatasi nyeri tanpa minum obat, dapat dikompres dengan air hangat.. menggunakan minyak aroma terapi
BalasHapusStujuu, tapi perlu dilihat kembali tingkat keparahan nyeri tersebut jika ringan dpt dilakukan terapi yg sdh dijelaskan oleh yanti sebelumnya
Hapus3. Kombinasi antara analgetik non narkotik dan narkotik tidak perlu dikombinasikan karena penggunaan obat bergantung dengan indikasi penyakit pasien. Apabila dibutuhkan analgesik yang kuat seperti kasus pasca operasi maka dibutuhkan analgesik narkotik saja tanpa analgesik non narkotik pada penanganannya. Sedangkan analgetik non narkotik cenderung digunakan untuk inflamasi ringan seperti luka akibat terjatuh maupun rasa nyeri ringan pada perut
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab soal no 2
BalasHapusAda beberapa contoh mediator nyeri ialah :
1.histamin
2.bradikinin
3.leukotrin
4.plasmakinin
5.serotonin
No 2
BalasHapusMediator nyeri antara lain : histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium. Zat-zat ini merangsang reseptor- reseptor nyeri pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir,dan jaringan, lalu dialirkan melalui saraf sensoris ke susunan syaraf pusat ( SSP ) melalui sumsum tulang belakang ke talamus dan ke pusat nyeri di otak besar ( rangsangan sebagai nyeri )
Mediator-mediator nyeri yang terpenting adalah histamine, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, dan prostaglandin-prostagladin serta ion-ion kalium.
BalasHapusmediator nyeri , histamin bradikinin serotonin prostaglandin
BalasHapusCara menghilangkan nyeri tanpa minum obat yaitu salah satunya istirahat yang cukup setelah beraktivitas seharian
BalasHapusprostaglandin inilah
BalasHapusyang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor-reseptor nosiseptif dan
dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan
menimbulkan sensasi nyeri. Keadaan ini dikenal sebagai sensitisasi
perifer
Untuk pertanyaan terakhir yaitu;
BalasHapus1. Jaga asupan sayur dan buah
Pakar kesehatan boleh saja menyebut diet alkali sebagai salah satu diet paling buruk yang pernah populer belakangan ini. Namun karena banyak menganjurkan asupan buah dan sayuran, tidak ada salahnya diet ini diterapkan.
Dalam konsep diet alkali, buah dan sayuran tertentu memiliki sifat basa yang akan menyeimbangkan keasaman tubuh. Berbagai penyakit muncul karena keseimbangan tersebut terganggu. Nyeri misalnya, bisa jadi muncul karena tubuh terlalu asam.
Dari sisi nutrisi, yang tentunya lebih dipercaya para ahli, buah dan sayuran mengandung antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Vitamin C, dan antioksidan lainnya, bisa membantu menetralkan sensitivitas nyeri.
2. Rempah dan bumbu-bumbuan
Selain pada buah dan sayuran, antioksidan juga banyak ditemukan pada bumbu-bumbuan. Kunyit adalah salah satu sumber antioksidan, yang juga banyak dipakai sebagai bumbu masak saat lebaran. Kandungan kurkuminnya bahkan terbukti baik untuk menjaga fungsi hati.
3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
Air dibutuhkan untuk mentransportasikan nutrisi ke seluruh tubuh, serta untuk mengeluarkan racun-racun, limbah metabolisme, dan juga sel-sel mati. Penumpukan kotoran-kotoran tersebut di dalam tubuh juga berpengaruh pada regulasi rasa nyeri.
4. Hindari makanan tertentu
Kopi, minuman berpemanis, serta makanan-makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, bisa menjadi pemicu inflamasi serta nyeri jika dikonsumsi berlebihan. Demikian juga dengan daging-dagingan serta makanan berlemak. Seimbangkan asupan tersebut dengan makanan sehat, untuk menghindari nyeri.
5. Hindari stres
Nyeri tidak selalu disebabkan oleh gangguan secara fisik. Stres sangat berperan dalam proses radang, yang salah satu cirinya adalah rasa nyeri. Menghindari stres juga akan menyeimbangkan regulasi hormon, sehingga risiko mengalami nyeri akan berkurang.
(up/up) is
Baik lah saya akan menjawab pertnyaan no 7
BalasHapus1. Jaga asupan sayur dan buah
Pakar kesehatan boleh saja menyebut diet alkali sebagai salah satu diet paling buruk yang pernah populer belakangan ini. Namun karena banyak menganjurkan asupan buah dan sayuran, tidak ada salahnya diet ini diterapkan.
Dalam konsep diet alkali, buah dan sayuran tertentu memiliki sifat basa yang akan menyeimbangkan keasaman tubuh. Berbagai penyakit muncul karena keseimbangan tersebut terganggu. Nyeri misalnya, bisa jadi muncul karena tubuh terlalu asam.
Dari sisi nutrisi, yang tentunya lebih dipercaya para ahli, buah dan sayuran mengandung antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Vitamin C, dan antioksidan lainnya, bisa membantu menetralkan sensitivitas nyeri.
2. Rempah dan bumbu-bumbuan
Selain pada buah dan sayuran, antioksidan juga banyak ditemukan pada bumbu-bumbuan. Kunyit adalah salah satu sumber antioksidan, yang juga banyak dipakai sebagai bumbu masak saat lebaran. Kandungan kurkuminnya bahkan terbukti baik untuk menjaga fungsi hati.
3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
Air dibutuhkan untuk mentransportasikan nutrisi ke seluruh tubuh, serta untuk mengeluarkan racun-racun, limbah metabolisme, dan juga sel-sel mati. Penumpukan kotoran-kotoran tersebut di dalam tubuh juga berpengaruh pada regulasi rasa nyeri.
4. Hindari makanan tertentu
Kopi, minuman berpemanis, serta makanan-makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, bisa menjadi pemicu inflamasi serta nyeri jika dikonsumsi berlebihan. Demikian juga dengan daging-dagingan serta makanan berlemak. Seimbangkan asupan tersebut dengan makanan sehat, untuk menghindari nyeri.
5. Hindari stres
Nyeri tidak selalu disebabkan oleh gangguan secara fisik. Stres sangat berperan dalam proses radang, yang salah satu cirinya adalah rasa nyeri. Menghindari stres juga akan menyeimbangkan regulasi hormon, sehingga risiko mengalami nyeri akan berkurang.
Untuk pertanyaan terakhir yaitu;
BalasHapus1. Jaga asupan sayur dan buah
Pakar kesehatan boleh saja menyebut diet alkali sebagai salah satu diet paling buruk yang pernah populer belakangan ini. Namun karena banyak menganjurkan asupan buah dan sayuran, tidak ada salahnya diet ini diterapkan.
Dalam konsep diet alkali, buah dan sayuran tertentu memiliki sifat basa yang akan menyeimbangkan keasaman tubuh. Berbagai penyakit muncul karena keseimbangan tersebut terganggu. Nyeri misalnya, bisa jadi muncul karena tubuh terlalu asam.
Dari sisi nutrisi, yang tentunya lebih dipercaya para ahli, buah dan sayuran mengandung antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Vitamin C, dan antioksidan lainnya, bisa membantu menetralkan sensitivitas nyeri.
2. Rempah dan bumbu-bumbuan
Selain pada buah dan sayuran, antioksidan juga banyak ditemukan pada bumbu-bumbuan. Kunyit adalah salah satu sumber antioksidan, yang juga banyak dipakai sebagai bumbu masak saat lebaran. Kandungan kurkuminnya bahkan terbukti baik untuk menjaga fungsi hati.
3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
Air dibutuhkan untuk mentransportasikan nutrisi ke seluruh tubuh, serta untuk mengeluarkan racun-racun, limbah metabolisme, dan juga sel-sel mati. Penumpukan kotoran-kotoran tersebut di dalam tubuh juga berpengaruh pada regulasi rasa nyeri.
4. Hindari makanan tertentu
Kopi, minuman berpemanis, serta makanan-makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, bisa menjadi pemicu inflamasi serta nyeri jika dikonsumsi berlebihan. Demikian juga dengan daging-dagingan serta makanan berlemak. Seimbangkan asupan tersebut dengan makanan sehat, untuk menghindari nyeri.
5. Hindari stres
Nyeri tidak selalu disebabkan oleh gangguan secara fisik. Stres sangat berperan dalam proses radang, yang salah satu cirinya adalah rasa nyeri. Menghindari stres juga akan menyeimbangkan regulasi hormon, sehingga risiko mengalami nyeri akan berkurang.