Sabtu, 14 Oktober 2017

ANALGETIKA

ANALGETIKA

Pengertian:
Analgetika atau obat penghilang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran (perbedaan dengan anestetika umum). Ambang nyeri didefinisikan sebagai tingkat (level) pada mana nyeri dirasakan untuk pertama kalinya. Dengan kata lain, intensitas rangsangan yang terendah saat orang merasakan nyeri. Untuk setiap orang ambang nyerinya adalah konstan (Tjay, 2007).

Menurut Tjay (2007), berdasarkan lokasi asalnya, nyeri dapat dikatagorikan menjadi beberapa kelas yaitu:
a.     Nyeri somatik adalah nyeri yang berlokasi di sekitar otot atau kulit, umumnya berada di permukaan tubuh.
b.     Nyeri viseral adalah nyeri yang terjadi di dalam rongga dada atau rongga perut.
c.      Nyeri neuropatik terjadi pada saluran saraf sensorik

Obat analgetik tanpa resep umumnya sangat efektif untuk mengatasi nyeri ringan sampai sedang untuk jenis nyeri somatik pada kulit, otot, lutut, rematik, dan pada jaringan lunak lainnya, serta pada nyeri haid dan sakit kepala. Tetapi obat ini tidak begitu efektif untuk nyeri viseral.
Rasa nyeri dalam kebanyakan hal hanya merupakan suatu gejala yang berfungsi melindungi tubuh. Nyeri harus dianggap sebagai isyarat bahaya tentang adanya ganguan di jaringan, seperti peradangan, infeksi jasad renik, atau kejang otot.

Menurut (Katzung,1998), atas dasar kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam dua kelompok besar, yakni :
a. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang   tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Analgetika antiradang termasuk kelompok ini.
b. Analgetika narkotik khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti pada fractura dan kanker .

Analgetik non-opiod (perifer)
Semua analgetik non-opiod (kecuali asetaminofen) merupakan obat anti peradangan non-steroid (NSAID, nonsteroidal anti-inflammatory drug). 
Obat-obat ini bekerja melalui 2 cara:
ü Mempengaruhi sistem prostaglandin, yaitu suatu sistem yang bertanggungjawab terhadap timbulnya rasa nyeri.
ü Mengurangi peradangan, pembengkakan dan iritasi yang seringkali terjadi di sekitar luka dan memperburuk rasa nyeri
Obat analgetik non-opiod digunakan untuk :
ü Meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran juga tidak menimbulkan ketagihan
ü Diberikan untuk nyeri ringan sampai sedang : nyeri kepala, gigi, otot atau sendi, perut, nyeri haid, nyeri akibat benturan
Berdasarkan derivatnya, analgetik non-opiod dibedakan atas 8 kelompok yaitu :
a.     Derivat paraaminofenol : Parasetamol
b.     Derivat Asam Salisilat : asetosal, salisilamid dan benorilat
c.      Derivat asam propionat : ibuprofen, ketoprofen
d.     Derivat Asam fenamat : asam mefenamat
e.      Derivat asam fenilasetat : diklofenak
f.       Derivat asam asetat indol : indometasin
g.     Derivat pirazolon : fenilbutazon
h.     Derivat oksikam : piroksikam
Parasetamol
Merupakan penghambat prostaglandin yang lemah.
Parasetamol mempunyai efek analgetik dan antipiretik, tetapi kemampuan antiinflamasinya sangat lemah

Asetosal (Aspirin)
Mempunyai efek analgetik, anitipiretik, dan antiinflamasi.
Efek samping utama : perpanjangan masa perdarahan, hepatotoksik (dosis besar) dan iritasi lambung.
Diindikasikan pada demam, nyeri tidak spesifik seperti sakit kepala, nyeri otot dan sendi (artritis rematoid).
Aspirin juga digunakan untuk pencegahan terjadinya trombus (bekuan darah) pada pembuluh darah koroner jantung dan pembuluh darah otak 
Pertanyaan : 

1.      Bagaimana pengaruh obat morfin terhadap kerjanya sebagai analgetik jika gugus hidroksi alcohol di Modifikasi (hilangkan) dari strukturnya ?

2.  Apa saja contoh mediator nyeri ?

3. Boleh gak digunakan kombinasi obat antara analgetik narkotik dengan analgetik non-narkotik?

4. Apakah  semua obat golongan analgetik kuat dapat digunakan untuk anak-anak dan lansia?

5. Apa perbedaan aktivitas dari morfin dan kodein jika ditinjau dari strukturnya?

6. Analgetik jenis apa yg bisa digunain untuk endometriosis
7. Bagaimana mengatasi nyeri tanpa meminum obat ?

42 komentar:

  1. Wah bagus sekali penjelasannya 😊 kalo di film2 perang, morfin biasanya digunakan dgn menempelkannya pada luka. Apakah morfin bisa masuk lewat luka atau bagaimana ya? Sy kurang mengerti

    BalasHapus
  2. Nyeri digolongkan menjadi 3 golongan, masing2 golongan tersebut obatnya berbeda2 atau bisa menggunakan that yang sama?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa bener saya sependapat dengan risma, karena nyeri di golongkan menjadi 3 golongan dimana obatnya bisa berbeda beda sesuai dengan tingkat kenyerian

      Hapus
  3. Nyeri digolongkan menjadi 3 golongan, masing2 golongan tersebut obatnya berbeda2 atau bisa menggunakan that yang sama?

    BalasHapus
  4. Bagaimana pemilihan obat yang tepat dalam terapi analgetik bagi pasien?

    BalasHapus
  5. Hai kak. Terimakasih Informasinya sangat bermanfaat. Tlg jelaskan ttg mekanisme kerja dari asetosal/aspirin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mekanisme kerja dari aspirin yaitu:
      -Mengasetilasi enzim siklooksigenase dan menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides.
      -Menghambat sintesa tromboksan A-2 (TXA-2) di dalarn trombosit, sehingga akhirnya menghambat agregasi trombosit.
      -Menginaktivasi enzim-enzim pada trombosit tersebut secara permanen. Penghambatan inilah yang mempakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke dan TIA (Transient Ischemic Attack).
      -Pada endotel pembuluh darah, menghambat pembentukan prostasiklin. Hal ini membantu mengurangi agregasi trombosit pada pembuluh darah yang rusak.

      Hapus
    2. Apa yg sudah dina jabarkan sesuai dengan teori yg saya baca, bahwa umumnya bekerja dengan menghambat enzim cox

      Hapus
  6. hai dina,mau nanya gimana sih mekanisme koyo sebagai analgetik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. koyo mengandung metil salisilat dan capsaicin yang mekanisme kerjanya dalam meredakan rasa nyeri adalah melalui interaksi senyawa capsaicin dengan neuron kemudian masuk ke dalam membran sel yang memberi sinyal ke otak dan terjadi reaksi eksoterm yang menyerap pada rasa nyeri sehingga penggunaan koyo lebih baik daripada menggunakan obat oral.

      Hapus
  7. hai kak, mau nanya nih kak.
    obat analgetik yang cocok untuk nyeri otot, khusunya otot bagian bahu apa ya kak? lalu bagaimana mekanisme kerja obatnya kak?

    BalasHapus
  8. Terima kasih infonya
    Banyak kasus nyeri gigi yang tidak dapat sembuh dengan obat antinyeri, bahkan terjadi berulang. Bagaimana analisis Anda mengenai hal ini ? Dan obat analgetik apa yang paling cocok ?

    BalasHapus
  9. saya akan menjawab no 2, Mediator nyeri antara lain : histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium

    BalasHapus
  10. menurut saya mengenai pertanyaan uUntuk mengatasi nyeri tanpa obat tentunya harus di ketahui dahulu apa penyebab nyeri tersebut, dan bagaimana tingkat kekuatan nyerinya. Karena berbeda sumber maka berbeda pula penanganannya. Misalnya nyeri karena pasca operasi dan nyeri karena tangan tertusuk jarum jilbab jelas berbeda penanganannya, dimana nyeri pasca operasi diredakan dengan penggunaan obat analgetik, namun nyeri ke 2 dapat hilang seiring berjalannya waktu jadi tidak di perlukan bantuan obat2tan.

    BalasHapus
  11. Beberapa cara penghilang nyeri tanpa obat
    1. Penuhi kebutuhan vitamin D
    2. Menghirup aroma apel hijau
    3. Bermeditasi
    4. Balneotherapy
    5. Terapi magnetik
    6. Chromotherapy
    7. Teknik pernapasan
    8.dll

    BalasHapus
  12. Saya akan mencoba menjawab no 1, dengan menghilangkan gugus OH dari struktur morfin tidak menyebabkan penurunan daya analgesik malah meningkatkan daya analgesik, alasannya penghilangan gugus OH menyebabkan analog morfin bersifat lebih lipofilik, ketika kita meninjau target kerja dari morfin itu sendiri yaitu di otak, modifikasi penghilangan gugus OH sangat menguntungkan karena sebelum obat mencapai otak, obat melewati suatu barier yang merupakan lemak dan bersifat nonpolar. Sifat analog morfin menjadi nonpolar akibat hilangnya gugus OH dan meninjau prinsip like disolve like, kepolaran yang sama akan saling berikatan, oleh karena lipofilitas analog morfin tinggi sehingga mudah menembus barier, lebih efisien dan efektif kerjanya dibandingkan morfin itu sendiri, efek analgetik yang diberikan juga lebih cepat.engan menghilangkan gugus OH dari struktur morfin tidak menyebabkan penurunan daya analgesik malah meningkatkan daya analgesik, alasannya penghilangan gugus OH menyebabkan analog morfin bersifat lebih lipofilik, ketika kita meninjau target kerja dari morfin itu sendiri yaitu di otak, modifikasi penghilangan gugus OH sangat menguntungkan karena sebelum obat mencapai otak, obat melewati suatu barier yang merupakan lemak dan bersifat nonpolar. Sifat analog morfin menjadi nonpolar akibat hilangnya gugus OH dan meninjau prinsip like disolve like, kepolaran yang sama akan saling berikatan, oleh karena lipofilitas analog morfin tinggi sehingga mudah menembus barier, lebih efisien dan efektif kerjanya dibandingkan morfin itu sendiri, efek analgetik yang diberikan juga lebih cepat.

    BalasHapus
  13. Saya mencoba menjawab pertanyaan no 2, Mediator nyeri dan inflamasi yang terbentuk di granul sekretori: histamin, serotonin, enzim lisosom. Yang disintesis: Prostaglandin, Leukotrien, faktor pembekuan darah, Natrium Oksida, Sitokin. Aktivasi Faktor Hageman: Bradykinin, sistem fibrinolisis.

    BalasHapus
  14. salah sati mediator nyeri adalah histamin

    BalasHapus
  15. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2
    Contoh mediator nyeri :
    histamin,serotonin,bradikinin,plasmakinin,leukotrin dsb

    BalasHapus
  16. Haii kak,Saya juga akan mencoba menjawab pertanyaan no 2,apa saja sih contoh mediator nyeri,Yang disintesis: Prostaglandin, Leukotrien, faktor pembekuan darah, Natrium Oksida, Sitokin.
    Yang terbentuk di granul sekretori: histamin, serotonin, enzim lisosom.
    Aktivasi Faktor Hageman: Bradykinin, sistem fibrinolisis.

    BalasHapus
  17. Saya mencoba menjawab pertanyaan no 2, contoh Mediator nyeri dan inflamasi : histamin, serotonin, enzim lisosom.
    Yang disintesis: Prostaglandin, Leukotrien, faktor pembekuan darah, Natrium Oksida, Sitokin. Aktivasi Faktor Hageman: Bradykinin, sistem fibrinolisis.

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Saya akan mencoba menjawab soal no. 3
    Menurut saya kombinasi obat analgetik narkotik dan non narkotik diperbolehkan.dosis resep yang diberikan lebih rendah dari yang seharusnya ketimbang lebih tinggi karena sikap hati2 yang timbul akibat seringnya penyalahgunaan obat.

    BalasHapus
  20. No 2
    Mediator nyeri dan inflamasi yang terbentuk di granul sekretori: histamin, serotonin, enzim lisosom. Yang disintesis: Prostaglandin, Leukotrien, faktor pembekuan darah, Natrium Oksida, Sitokin. Aktivasi Faktor Hageman: Bradykinin, sistem fibrinolisis.

    BalasHapus
  21. pertanyaan no 7
    Beberapa cara penghilang nyeri tanpa obat
    1. Penuhi kebutuhan vitamin D
    2. Menghirup aroma apel hijau
    3. Bermeditasi
    4. Balneotherapy
    5. Terapi magnetik
    6. Chromotherapy
    7. Teknik pernapasan
    8.dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang dikatakan kak selly saya setuju,
      saya akan menambahkan sedikit jawaban no 7

      Tak semua nyeri harus dihilangkan dengan obat. Terlebih jika kita tahu apa penyebabnya. “Kalau kita lihat sebabnya apa—misalnya tergores—maka itu tidak berbahaya. Tapi kalau kita tidak bisa mengetahui apa penyebabnya tapi terasa nyeri, nah, itu warning. Harus kita telusuri. Apakah penyebabnya?” kata Dr. Linda.

      Hapus
  22. Hubungan antara struktur dan aktivitas turunan morfin:

    Eterifikasi dan esterifikasi gugus hidroksi fenol akan menurunkan aktivitas analgetik meningkatkan aktivitas anti batuk dan meningkatkan efek kejang

    Eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau penggantian gugus hidroksil alcohol dengan halogen atau hidrogen dapat meningkatkan aktivitas analgetik, meningkatkan efek stimulan, tetapi juga meningkatkan toksisitasnya.

    Pengubahan gugus hidroksil alkohol dari posisi 6 ke posisi 8 menurunkan aktivitas analgetik secara drastis.

    Pengubahan konfigurasi hidroksi pada C6 dapat meningkatkan aktivitas analgetik.

    BalasHapus
  23. Saa ingin menambahkan , ada beberapa cara penghilang nyeri tanpa obat yaitu Penuhi kebutuhan vitamin D, Menghirup aroma apel hijau , serta mengatur laju pernapasan

    BalasHapus
  24. adapun reseptor pada nyeri meliputi :
    1.mekano reseptor yaitu mendeteksi perubahan reseptor atau sel didekat reseptor tsb.
    2.thermo reseptor yaitu reseptor yang mendeteksi perubahan suhu
    3. Nosiseptor yaitu reseptor yang mendeteksi kerusakan didalam jaringan baik kerusakan fisik maupun kimia
    4.reseptor elektromagnet yaitu reseptor yang mendeteksi cahaya pada retina mata
    5. Kemoreseptor yaitu teseptor yang mendeteksi pengecepan didalam mulut,bau didalam hidung,kadar O2 didalam arteri ,osmolitas cairan tubuh, kadar CO2 dan bahan kimia tubuh lainnya

    BalasHapus
  25. cara mengatasi nyeri tanpa minum obat, dapat dikompres dengan air hangat.. menggunakan minyak aroma terapi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Stujuu, tapi perlu dilihat kembali tingkat keparahan nyeri tersebut jika ringan dpt dilakukan terapi yg sdh dijelaskan oleh yanti sebelumnya

      Hapus
  26. 3. Kombinasi antara analgetik non narkotik dan narkotik tidak perlu dikombinasikan karena penggunaan obat bergantung dengan indikasi penyakit pasien. Apabila dibutuhkan analgesik yang kuat seperti kasus pasca operasi maka dibutuhkan analgesik narkotik saja tanpa analgesik non narkotik pada penanganannya. Sedangkan analgetik non narkotik cenderung digunakan untuk inflamasi ringan seperti luka akibat terjatuh maupun rasa nyeri ringan pada perut

    BalasHapus
  27. Saya akan mencoba menjawab soal no 2
    Ada beberapa contoh mediator nyeri ialah :
    1.histamin
    2.bradikinin
    3.leukotrin
    4.plasmakinin
    5.serotonin

    BalasHapus
  28. No 2
    Mediator nyeri antara lain : histamin, serotonin, plasmakinin-plasmakinin,    prostaglandin-prostaglandin, ion-ion kalium. Zat-zat ini merangsang reseptor-  reseptor nyeri pada ujung saraf bebas di kulit, selaput lendir,dan jaringan, lalu      dialirkan melalui saraf sensoris ke susunan syaraf pusat ( SSP ) melalui sumsum       tulang belakang ke talamus dan ke pusat nyeri di otak besar ( rangsangan sebagai nyeri )

    BalasHapus
  29. Mediator-mediator nyeri yang terpenting adalah histamine, serotonin, plasmakinin-plasmakinin, dan prostaglandin-prostagladin serta ion-ion kalium.

    BalasHapus
  30. mediator nyeri , histamin bradikinin serotonin prostaglandin

    BalasHapus
  31. Cara menghilangkan nyeri tanpa minum obat yaitu salah satunya istirahat yang cukup setelah beraktivitas seharian

    BalasHapus
  32. prostaglandin inilah
    yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor-reseptor nosiseptif dan
    dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan
    menimbulkan sensasi nyeri. Keadaan ini dikenal sebagai sensitisasi
    perifer

    BalasHapus
  33. Untuk pertanyaan terakhir yaitu;
    1. Jaga asupan sayur dan buah
    Pakar kesehatan boleh saja menyebut diet alkali sebagai salah satu diet paling buruk yang pernah populer belakangan ini. Namun karena banyak menganjurkan asupan buah dan sayuran, tidak ada salahnya diet ini diterapkan.

    Dalam konsep diet alkali, buah dan sayuran tertentu memiliki sifat basa yang akan menyeimbangkan keasaman tubuh. Berbagai penyakit muncul karena keseimbangan tersebut terganggu. Nyeri misalnya, bisa jadi muncul karena tubuh terlalu asam.

    Dari sisi nutrisi, yang tentunya lebih dipercaya para ahli, buah dan sayuran mengandung antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Vitamin C, dan antioksidan lainnya, bisa membantu menetralkan sensitivitas nyeri.

    2. Rempah dan bumbu-bumbuan
    Selain pada buah dan sayuran, antioksidan juga banyak ditemukan pada bumbu-bumbuan. Kunyit adalah salah satu sumber antioksidan, yang juga banyak dipakai sebagai bumbu masak saat lebaran. Kandungan kurkuminnya bahkan terbukti baik untuk menjaga fungsi hati.

    3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
    Air dibutuhkan untuk mentransportasikan nutrisi ke seluruh tubuh, serta untuk mengeluarkan racun-racun, limbah metabolisme, dan juga sel-sel mati. Penumpukan kotoran-kotoran tersebut di dalam tubuh juga berpengaruh pada regulasi rasa nyeri.

    4. Hindari makanan tertentu
    Kopi, minuman berpemanis, serta makanan-makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, bisa menjadi pemicu inflamasi serta nyeri jika dikonsumsi berlebihan. Demikian juga dengan daging-dagingan serta makanan berlemak. Seimbangkan asupan tersebut dengan makanan sehat, untuk menghindari nyeri.

    5. Hindari stres
    Nyeri tidak selalu disebabkan oleh gangguan secara fisik. Stres sangat berperan dalam proses radang, yang salah satu cirinya adalah rasa nyeri. Menghindari stres juga akan menyeimbangkan regulasi hormon, sehingga risiko mengalami nyeri akan berkurang.
    (up/up) is

    BalasHapus
  34. Baik lah saya akan menjawab pertnyaan no 7
    1. Jaga asupan sayur dan buah
    Pakar kesehatan boleh saja menyebut diet alkali sebagai salah satu diet paling buruk yang pernah populer belakangan ini. Namun karena banyak menganjurkan asupan buah dan sayuran, tidak ada salahnya diet ini diterapkan.

    Dalam konsep diet alkali, buah dan sayuran tertentu memiliki sifat basa yang akan menyeimbangkan keasaman tubuh. Berbagai penyakit muncul karena keseimbangan tersebut terganggu. Nyeri misalnya, bisa jadi muncul karena tubuh terlalu asam.

    Dari sisi nutrisi, yang tentunya lebih dipercaya para ahli, buah dan sayuran mengandung antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Vitamin C, dan antioksidan lainnya, bisa membantu menetralkan sensitivitas nyeri.

    2. Rempah dan bumbu-bumbuan
    Selain pada buah dan sayuran, antioksidan juga banyak ditemukan pada bumbu-bumbuan. Kunyit adalah salah satu sumber antioksidan, yang juga banyak dipakai sebagai bumbu masak saat lebaran. Kandungan kurkuminnya bahkan terbukti baik untuk menjaga fungsi hati.

    3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
    Air dibutuhkan untuk mentransportasikan nutrisi ke seluruh tubuh, serta untuk mengeluarkan racun-racun, limbah metabolisme, dan juga sel-sel mati. Penumpukan kotoran-kotoran tersebut di dalam tubuh juga berpengaruh pada regulasi rasa nyeri.

    4. Hindari makanan tertentu
    Kopi, minuman berpemanis, serta makanan-makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, bisa menjadi pemicu inflamasi serta nyeri jika dikonsumsi berlebihan. Demikian juga dengan daging-dagingan serta makanan berlemak. Seimbangkan asupan tersebut dengan makanan sehat, untuk menghindari nyeri.

    5. Hindari stres
    Nyeri tidak selalu disebabkan oleh gangguan secara fisik. Stres sangat berperan dalam proses radang, yang salah satu cirinya adalah rasa nyeri. Menghindari stres juga akan menyeimbangkan regulasi hormon, sehingga risiko mengalami nyeri akan berkurang.

    BalasHapus
  35. Untuk pertanyaan terakhir yaitu;
    1. Jaga asupan sayur dan buah
    Pakar kesehatan boleh saja menyebut diet alkali sebagai salah satu diet paling buruk yang pernah populer belakangan ini. Namun karena banyak menganjurkan asupan buah dan sayuran, tidak ada salahnya diet ini diterapkan.

    Dalam konsep diet alkali, buah dan sayuran tertentu memiliki sifat basa yang akan menyeimbangkan keasaman tubuh. Berbagai penyakit muncul karena keseimbangan tersebut terganggu. Nyeri misalnya, bisa jadi muncul karena tubuh terlalu asam.

    Dari sisi nutrisi, yang tentunya lebih dipercaya para ahli, buah dan sayuran mengandung antioksidan sebagai penangkal radikal bebas. Vitamin C, dan antioksidan lainnya, bisa membantu menetralkan sensitivitas nyeri.

    2. Rempah dan bumbu-bumbuan
    Selain pada buah dan sayuran, antioksidan juga banyak ditemukan pada bumbu-bumbuan. Kunyit adalah salah satu sumber antioksidan, yang juga banyak dipakai sebagai bumbu masak saat lebaran. Kandungan kurkuminnya bahkan terbukti baik untuk menjaga fungsi hati.

    3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh
    Air dibutuhkan untuk mentransportasikan nutrisi ke seluruh tubuh, serta untuk mengeluarkan racun-racun, limbah metabolisme, dan juga sel-sel mati. Penumpukan kotoran-kotoran tersebut di dalam tubuh juga berpengaruh pada regulasi rasa nyeri.

    4. Hindari makanan tertentu
    Kopi, minuman berpemanis, serta makanan-makanan dengan kandungan karbohidrat tinggi, bisa menjadi pemicu inflamasi serta nyeri jika dikonsumsi berlebihan. Demikian juga dengan daging-dagingan serta makanan berlemak. Seimbangkan asupan tersebut dengan makanan sehat, untuk menghindari nyeri.

    5. Hindari stres
    Nyeri tidak selalu disebabkan oleh gangguan secara fisik. Stres sangat berperan dalam proses radang, yang salah satu cirinya adalah rasa nyeri. Menghindari stres juga akan menyeimbangkan regulasi hormon, sehingga risiko mengalami nyeri akan berkurang.

    BalasHapus